OSG888 – Map of the Heart: Ketika Wewangian Dibuat dengan Hati

Ilustrasi parfum Map of the Heart

Lihat Foto

Namun ketika ketertarikannya pada parfum makin kuat, Sarah memulai petualangan baru dengan menciptakan Map of the Heart, sebuah brand parfum yang lahir dari perpaduan hasrat bercerita dan mengeksplorasi emosi terdalam manusia. Mereka mengusung konsep unik dengan menciptakan wewangian yang menggambarkan berbagai dimensi emosi manusia melalui “peta hati,” seperti kebebasan, kegelapan, gairah, kedamaian, keberanian, ekstasi, cinta, dan kelimpahan. 

Parfum mereka dirancang untuk membangkitkan cerita dan emosi, dengan pendekatan yang mirip seperti membuat film, mencerminkan latar belakang pendirinya sebagai produser dan sutradara film.

Dari obsesi menjadi wangi

Namun perjalanan yang bermula dari obsesi ini tidak tiba-tiba mewujud. Sarah menghabiskan waktu berbulan-bulan mempelajari segala hal tentang parfum, dari buku kimia hingga sejarah penciptaan aroma. “Saya menyadari ini bukan sesuatu yang bisa kami racik di dapur sendiri,” katanya saat memperkenalkan koleksi parfumnya di gerai C&F Mal Kota Kasablanka, Selasa (22/4/2025). Seperti dalam pembuatan film, mereka memilih untuk menggandeng para ahli terbaik dunia.

Mereka pun menggandeng salah satu rumah parfum terbesar dunia, dan Pierre Dinand, desainer botol legendaris yang telah menciptakan botol-botol ikonis untuk merek-merek ternama. Botol yang khas ini, menyerupai model anatomi jantung manusia—sebuah simbol yang mencerminkan esensi emosi yang mereka jelajahi. Proses desain botol ini sangat menantang secara teknis, bahkan bagi Dinand yang telah merancang lebih dari 700 botol parfum dalam 50 tahun kariernya.

Menurut Sarah, bentuk botol unik ini terinspirasi dari perstiwa ketika ia pertama kali memegang batu sungai yang dibawa Jeffrey dari Nepal. Ia berkata, “Inilah rasa yang ingin saya hadirkan dalam botol parfum kita.” Tanpa pernah bertemu sebelumnya, Dinand menciptakan desain botol yang hampir persis seperti visi Sarah, dalam bentuk jantung.

Map of the Heart: Lahir di Australia, Dibuat di Prancis

Walaupun ide kreatif Map of the Heart lahir di Australia, parfum mereka diracik di Prancis—tanah suci dunia parfum. “Kami membawa semangat pemberani Australia ke dalam dunia parfum Prancis yang sarat tradisi,” ungkap Sarah. Dan salah satu benang merah yang mengikat setiap parfum Map of the Heart adalah Sandalwood Australia, aroma kayu cendana yang khas, hangat, dan membumi.

Saat ini Map of the Heart memiliki delapan varian parfum, masing-masing dinamai sesuai “hati” yang berbeda:

Dari koleksi Map of the Heart, Black Heart V.2 (Darkness) sering dianggap sebagai salah satu yang paling populer. Parfum ini memiliki aroma asap dan berani dengan perpaduan rempah misterius, eukaliptus, dan citrus, yang memberikan kesan maskulin dan mendalam. Banyak pengguna menyukai karakter uniknya yang “dark” dan eksotis, cocok untuk acara malam hari. Selain itu, aromanya tahan lama dan memiliki proyeksi kuat.

Di sisi lain, White Heart V.7 (Love) juga mendapat banyak pujian, terutama dari mereka yang menyukai aroma floral yang lembut dengan sentuhan gardenia, oud, dan frankincense. Ini sering disebut sebagai wewangian yang elegan dan romantis, cocok untuk momen intim atau kencan. 

Sedangkan Map of the Heart V.8 Abundance, yang dirilis pada tahun 2023, dikembangkan sebagai “hymne untuk kelimpahan” dan “lagu cinta untuk bumi,” menonjolkan mineralitas mendalam, floralitas yang kontras, dan sentuhan buah, dengan akar dan kayu sebagai dasar, seperti pohon api Australia, kayu cendana Australia, dan akigalawood. Aroma ini digambarkan bersifat earthy dan sensual, dengan elemen yang familiar sekaligus asing, serta dirancang untuk bereaksi berbeda pada setiap pemakai, menjadikannya sangat personal.

Imogen Darling-Blair, putri Sarah yang turut hadir di Indonesia.
 di gerai C&F Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa(22/4/2025) 
Imogen Darling-Blair, putri Sarah yang turut hadir di Indonesia.
di gerai C&F Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa(22/4/2025)

Hal yang pasti kita temukan dalam koleksi Map of the Heart adalah kenangan yang ditimbulkannya. Tidak heran karena proses penciptaannya melibatkan perasaan dan emosi. Bagi Sarah, masa kecilnya di Sydney, di antara aroma laut dan eukaliptus, adalah sumber inspirasi yang tak pernah kering. “Musim panas yang kering, hujan pertama yang membawa aroma tanah dan tanaman rambat… semua itu membentuk ingatan aroma dalam diri saya,” tuturnya penuh nostalgia.

Ketika sebuah aroma yang dirancang dirasa cocok, maka wewangian itu baru akan diproduksi. ““Inspirasi dari setiap parfum dalam koleksi ini dirancang untuk menggambarkan kehidupan dari hati dan jiwa manusia, termasuk cinta, gairah, ketakutan, dan kekuatan. Kami selalu tahu kapan sebuah aroma sudah menjadi bagian dari Map of the Heart,” kata Imogen Darling-Blair, putri Sarah yang turut hadir di Indonesia.

Dalam dunia parfum yang ketat persaingannya, Map of the Heart telah mengukir prestasi membanggakan. Mereka memenangkan dua penghargaan di Fragrance Foundation Awards UK, setara dengan “Academy Awards”-nya dunia parfum. Tak hanya itu, parfum mereka juga masuk nominasi di penghargaan bergengsi seperti Prix de L’Emotion di Prancis dan American Art and Olfaction Awards di Amerika.

Lalu siapakah yang cocok menggunakan Map of the Heart? Sarah menjawab: “Mereka yang selalu penasaran, percaya diri, dan mempesona.” Dan mungkin, kata-kata itu juga menjadi cerminan dirinya sendiri—seseorang yang mengikuti hatinya dan menginspirasi dunia lewat aroma.