OSG888 – Perbedaan Kulit Sensitif dan Alergi, Jangan Sampai Salah!

Ilustrasi kulit sensitif.

Lihat Foto

kulit sensitif dan kulit alergi adalah kondisi yang sama, karena keduanya sama-sama menunjukkan gejala seperti kemerahan, gatal, atau iritasi.

Padahal, meskipun terlihat mirip di permukaan, keduanya memiliki penyebab dan mekanisme yang berbeda.

Simak perbedaan kulit sensitif dan alergi agar kamu tidak salah perawatan dan menghindari reaksi yang tidak diinginkan.

1. Kulit sensitif

Kulit sensitif adalah kondisi di mana kulit mudah bereaksi terhadap faktor eksternal seperti produk perawatan kulit, cuaca ekstrem, polusi, atau bahan-bahan tertentu seperti parfum dan pewangi.

Dikutip dari Skin Type Solution, reaksi ini bukan disebabkan oleh sistem imun, melainkan karena barrier kulit (lapisan pelindung) yang terganggu, sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi.

Gejala umum dari kulit sensitif meliputi rasa perih atau menyengat, kemerahan, gatal ringan, kulit terasa kencang atau kering, dan terkadang disertai pengelupasan ringan.

Kulit sensitif bisa terjadi karena kondisi kulit tertentu seperti rosacea, dermatitis kontak iritan, atau kulit kering berlebihan.

Reaksi pada kulit sensitif umumnya bersifat sementara, muncul segera setelah paparan pemicu, dan bisa mereda jika pemicu dihindari.

Meskipun tidak melibatkan sistem imun secara langsung, kulit sensitif tetap memerlukan perawatan khusus dan pemilihan produk yang lembut, bebas iritan, dan non komedogenik.

Kulit sensitif bukanlah alergi, tetapi merupakan kondisi kulit yang mudah teriritasi karena barrier kulit yang lemah. Perawatannya fokus pada menenangkan kulit dan menghindari iritan.

2. Kulit alergi

Sementara itu dikutip dari Webmd, kulit alergi melibatkan respon sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat tertentu (disebut alergen) yang dianggap berbahaya, meskipun sebenarnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang.

Ini merupakan bagian dari kondisi yang disebut dermatitis kontak alergi, di mana kulit mengalami reaksi setelah bersentuhan dengan alergen.

Gejala kulit alergi bisa meliputi ruam merah yang gatal parah, bengkak atau rasa panas di area yang terkena, lepuhan atau kulit mengelupas, dan gejala bisa muncul dalam waktu beberapa jam hingga dua sampai tiga hari setelah paparan (reaksi tertunda).

Alergen yang sering memicu reaksi alergi kulit termasuk logam seperti nikel (pada perhiasan), bahan pengawet atau pewangi dalam produk perawatan kulit serta kosmetik, lateks, dan tanaman tertentu misalnya poison ivy.

Jika ingin mengetahui alergen pemicu, dokter kulit bisa melakukan patch test, yaitu tes tempel untuk mengidentifikasi zat mana yang menyebabkan alergi.

Kulit alergi adalah respon imun terhadap zat tertentu dan dapat menyebabkan reaksi yang lebih serius. Biasanya membutuhkan pengobatan medis dan penghindaran total terhadap alergen.