
rangkaian skincare dari satu brand.
Alasannya? Produk-produk tersebut diklaim diformulasikan untuk saling melengkapi dan memberikan hasil maksimal.
Namun apakah benar kita harus memakai rangkaian skincare dari satu brand saja? Simak penjelasan berikut.
Tidak ada aturan mutlak
Menurut para ahli kecantikan dan dermatolog yang dikutip oleh Glam dan Healthline, tidak ada keharusan untuk tetap memakai produk dari satu brand saja.
Memang, produsen biasanya merancang produk mereka agar bekerja sinergis dalam satu rangkaian. Namun, ini tidak selalu berarti semua produk dari satu brand cocok untuk semua orang.
Setiap kulit memiliki kebutuhan yang unik. Bisa saja toner dari satu merek cocok untukmu, tapi pelembapnya justru menyebabkan iritasi.
Oleh karena itu, memilih produk berdasarkan kandungan dan reaksi kulit lebih penting daripada sekadar keseragaman merek.
Waspadai kandungan yang tumpang tindih
Salah satu risiko dari menggunakan satu rangkaian penuh adalah potensi tumpang tindih bahan aktif, seperti AHA, BHA, atau retinol.
Jika beberapa produk dalam satu rangkaian mengandung bahan aktif yang serupa, hal ini bisa memicu iritasi, kemerahan, atau bahkan memperburuk kondisi kulit.
Begitu juga jika kamu mencampur produk dari beberapa brand yang perlu diperhatikan bukan mereknya, tapi kombinasi bahan aktifnya.
Misalnya, mencampurkan retinol dengan vitamin C atau exfoliant bisa membuat kulit sensitif menjadi reaktif.
Fokus pada kebutuhan kulit, bukan merek
Kunci utama dalam merawat kulit bukanlah konsistensi merek, melainkan konsistensi perawatan dan pemahaman terhadap kandungan produk.
Produk yang efektif adalah produk yang sesuai dengan jenis dan kondisi kulitmu, terlepas dari mereknya. Beberapa tips saat mencampur skincare dari berbagai brand:
- Baca label dan pahami bahan aktif yang digunakan.
- Hindari kombinasi bahan yang bisa saling bertabrakan.
- Lakukan patch test sebelum mencoba produk baru.
- Perkenalkan satu produk baru dalam satu waktu.